Pengertian Tugas Perkembangan

Proses, Tugas, dan Hukum Perkembangan. Pada bagian ini akan penyusun bahas tahapan-tahapan atau urutan peristiwa perkembangan manusia dalam hubungannya dengan proses belajar. Di samping itu, dalam setiap tahapan perkembangan tersebut mengandung kecakapan dan tingkat-tingkat pencapaian tertentu, maka akan penyusun lengkapi dengan urutan mengenai tugas-tugasnya. Seusai menguraikan tugas-tugas perkembangan, penyusun akan kemukakan pula hukum-hukum, yakni patokan umum yang berlaku dalam setiap individu manusia.

Secara umum, proses dapat diartikan sebagai runtutan perubahan yang terjadi dalam perkembangan sesuatu. Adapun maksud kata proses dalam perkembangan siswa ialah tahapan-tahapan perubahan yang dialami seorang siswa, baik yang bersifat jasmaniah maupun yang bersifat rohaniah. Proses dalam hal ini juga berarti tahapan perubahan tingkah laku siswa, baik yang terbuka maupun yang tertutup (lihat halaman 10).

Proses bisa juga berarti cara terjadinya perubahan dalam diri siswa atau respons/reaksi yang ditimbulkan oleh siswa tersebut. Proses perkembangan dengan pengertian seperti ini menurut Hurlock (1980) merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan (developmental changes). Manusia, menurut Elizabeth B. Hurlock, tak pernah statis atau mandek, karena perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai kapasitas (kemampuan) baik yang bersifat biologis maupun yang bersifat psikologis.


Secara global, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi "persori" (dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan.

1. tahapan proses konsepsi (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah).

2. tahapan proses kelahiran (saat keluarnya bayi dari rahim ibu ke alam dunia bebas).

3. tahapan proses perkembangan individu bayi tersebut menjadi seorang pribadi yang khas (development or selfhood).

Hurlock (1980) memberi istilah "stages in the life span" (tingkatan-tingkatan dalam rentang waktu kehidupan) bagi seluruh proses perkembangan individu. Life span ini menurutnya berlangsung dalam 10 tingkatan atau fase, bermula dari prenatal period (masa sebelum lahir)  sampai old age (masa tua).

Namun demikian, hanya enam fase yang akan penyusun bahas dalam buku ini dalam kaitannya dengan tugas perkembangan yang erat hubungannya dengan proses belajar manusia. Pembatasan bahasan mengenai fase perkembangan ini sesuai dengan rancangan isi buku ini bagaimana yang telah penyusun utarakan secara eksplisit dalam Bab pendahuluan. Oleh karena itu, bagi anda khususnya para mahasiswa fakultas keguruan disarankan untuk mempelajari seluk-beluk perkembangan lebih luas dan mendalam melalui penelaahan buku-buku khusus psikologi perkembangan.

Tugas dan Fase Perkembangan


Adalah hal yang pasti bahwa setiap fase atau tahapan perkembangan kehidupan manusia senantiasa berlangsung seiring dengan kegiatan belajar. Kegiatan belajar dalam hal ini tidak berarti merupakan kegiatan belajar yang ilmiah. Tugas belajar yang muncul dalam setiap fase perkembangan merupakan keharusan universal dan idealnya berlaku secara otomatis, seperti kegiatan belajar keterampilan melakukan sesuatu pada fase perkembangan tertentu yang lazim terjadi pada manusia normal. Di samping itu, hal-hal lain yang juga menimbulkan tugas-tugas perkembangan tersebut adalah:

I) karena adanya kematangan fisik tertentu pada fase perkembangan tertentu;

2) karena adanya dorongan cita-cita psikologis manusia yang sedang berkembang itu sendiri;

3) karena adanya tuntutan kultural masyarakat sekitar.

Dalam rangka memfungsikan tahap-tahap perubahan yang menyertai perkembangannya, manusia harus belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tertentu umpamanya kebiasaan belajar berjalan dan berbicara pada rentang usia 1-5 tahun. Belajar melakukan kebiasaan-kebiasaan tertentu pada saat atau masa perkembangan yang tepat dipandang berkaitan langsung dengan tugas-tugas perkembangan berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan tersebut seyogianya selalu diperhitungkan secara cermat oleh para orangtua dan guru sebagai sesuatu yang harus terjadi secara alamiah dan tepat pada waktunya. Perhatian orangtua dan juga guru (khususnya untuk fase masa sekolah) amat diperlukan, mengingat keberhasilan pelaksanaan tugas pada suatu fase akan sangat menunjang keberhasilan tugas perkembangan pada fase-fase berikutnya.

Subscribe to receive free email updates: